Real
Madrid Club de Fútbol (pelafalan dalam bahasa Spanyol: [reˈal maˈðɾið ˈkluβ ðe
ˈfutβol]), atau biasa dikenal dengan nama Real Madrid saja, adalah sebuah klub
sepak bola profesional yang berbasis di kota Madrid, Spanyol. Didirikan pada 6
Maret 1902 dengan nama Madrid Club de Fútbol, tim ini menggunakan gelar Real
(“dari kerajaan”) setelah Raja Alfonso XIII dari Spanyol memberikan izin resmi
kepada klub tersebut pada Juni 1920. Real Madrid telah bermain di Divisi Utama
Liga Spanyol (Primera División) yang disebut sebagai La Liga sejak awal
kompetisi ini dimulai, tahun 1928, dan merupakan klub tersukses di Spanyol
berdasarkan jumlah trofi juara yang telah mereka raih.[2] Bersama FC Barcelona
dan Athletic Bilbao, klub ini menjadi salah satu klub yang belum pernah
terdegradasi ke divisi bawah. Klub ini juga merupakan salah satu klub terbaik
abad ke-20 menurut FIFA. Mereka telah meraih 31 gelar La Liga, 18 gelar Copa
del Rey, 8 Piala Super Spanyol, 9 gelar Piala Champions/Liga Champions UEFA, 2
Piala UEFA, 1 Piala Super Eropa, dan 3 Piala Interkontinental.
Kostum
tradisional Real Madrid adalah putih-putih, sehingga dijuluki Los merengues
(Tim putih). Stadion kandangnya adalah Stadion Santiago Bernabéu yang
berkapasitas 80.354 penonton. Real Madrid sendiri memiliki rivalitas cukup
sengit terutama dengan Barcelona (dikenal sebagai El Clásico) dan klub sekota
Atletico Madrid (dikenal sebagai El Derbi madrileño).
Sejak tahun
2000-an, Real Madrid dikenal sebagai tim yang gemar membeli pemain-pemain mahal
berkelas dunia, sehingga diberikan julukan baru, yaitu Los Galácticos (tim
galaksi). Klub ini juga dikenal sebagai salah satu klub terkaya di dunia,
dengan penghasilan sebesar 438,6 juta Euro pada tahun 2011.
* 1 Sejarah
o 1.1 Awal mula
(1902—1945)
o 1.2 Era
Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa (1945—1978)
o 1.3 Naik turun,
generasi Quinta del Buitre, dan Piala Eropa ketujuh (1980—2000)
o 1.4 Era saat
ini (2000—sekarang)
* 2 Serba-serbi
o 2.1 Lambang dan
kostum
o 2.2 Stadion
o 2.3 Pendukung
* 3 Rivalitas
o 3.1 El Clásico
o 3.2 El Derbi
madrileño
* 4 Pemain
o 4.1 Skuat utama
o 4.2 Pemain
tambahan
o 4.3 Dipinjamkan
* 5 Manajemen tim
o 5.1 Staf
kepelatihan dan teknis
o 5.2 Staf
manajerial
* 6 Prestasi
o 6.1 Gelar
domestik
o 6.2 Gelar Eropa
o 6.3 Gelar dunia
* 7 Real Madrid
dalam bisnis
* 8 Real Madrid
dalam budaya populer
* 9 Catatan kaki
* 10 Bacaan lebih
lanjut
* 11 Pranala luar
Sejarah
Awal mula
(1902—1945)
Foto bersejarah
Real Madrid pada musim 1905—1906.
Awal mula Real
Madrid dimulai saat sepak bola diperkenalkan ke Madrid oleh para akademisi dan
mahasiswa dari Institución libre de enseñanza yang di dalamnya termasuk
beberapa lulusan dari Universitas Oxford dan Universitas Cambridge. Mereka
mendirikan Football Club Sky pada 1897 yang kemudian kerap bermain sepak bola
secara rutin pada hari Minggu pagi di Moncloa. Klub ini kemudian terpecah
menjadi dua pada tahun 1900, yaitu: New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de
Madrid.[5] Klub terakhir terpecah lagi pada tahun 1902 yang kemudian
menghasilkan pembentukan Madrid Football Club pada tanggal 6 Maret 1902.[1]
Tiga tahun setelah berdirinya, pada tahun 1905, Madrid FC merebut gelar pertama
setelah mengalahkan Athletic Bilbao pada final Copa del Rey. Klub ini menjadi
salah satu anggota pendiri dari Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol pada 4
Januari 1909 ketika presiden klub Adolfo Meléndez menandatangani perjanjian
dasar pendirian Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol. Dengan beberapa alasan,
klub ini kemudian pindah ke Campo de O’Donnell pada tahun 1912.[6] Pada tahun
1920, nama klub diubah menjadi Real Madrid setelah Alfonso XIII dari Spanyol
memperbolehkan klub menggunakan kata Real—yang berarti kerajaan—kepada klub
ini.[7]
Pada tahun 1929,
Liga Spanyol didirikan. Real Madrid memimpin musim pertama liga sampai
pertandingan terakhir, namun saat itu secara mengejutkan mereka kalah oleh
Athletic Bilbao yang menyebabkan gelar yang sudah hampir pasti diraih, direbut
oleh Barcelona.[8] Real Madrid akhirnya berhasil memenangkan gelar La Liga
pertama mereka pada musim 1931—32. Real kemudian berhasil mempertahankan gelarnya
pada tahun selanjutnya dan sukses menjadi klub Spanyol pertama yang menjuarai
La Liga dua kali berturut-turut.[9]
[sunting] Era
Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa (1945—1978)
Santiago Bernabéu
Yeste, presiden tersukses dalam sejarah Real Madrid.
Santiago Bernabéu
Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid tahun 1943.[10][11] Di bawah
kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil membangun Stadion Santiago
Bernabéu dan tempat berlatih klub di Ciudad Deportiva yang sebelumnya sempat
rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Pada 1953, Bernabeu kemudian mulai
membangun tim dengan cara mendatangkan pemain-pemain asing, salah satunya
adalah Alfredo Di Stéfano.[12]
Pada tahun 1955,
berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga Perancis dan editor
dari L’Equipe, Gabriel Hanot, Bernabéu, Bedrignan, dan Gusztáv Sebes
menciptakan sebuah turnamen sepak bola percobaan dengan mengundang klub-klub
terbaik dari seluruh daratan Eropa. Turnamen ini kemudian menjadi dasar dari
Liga Champions UEFA yang berlangsung saat ini.[13] Di bawah bimbingan Bernabéu,
Real Madrid memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola, baik
di Spanyol maupun di Eropa. Real Madrid memenangkan Piala Eropa lima kali
berturut-turut antara tahun 1956 dan 1960, di antaranya kemenangan 7–3 atas
klub Jerman, Eintracht Frankfurt pada tahun 1960.[12] Setelah kelima
berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan piala asli turnamen dan
mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA.[14] Real Madrid kemudian
memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada tahun 1966 setelah
mengalahkan FK Partizan 2–1 pada pertandingan final dengan komposisi tim yang
seluruhnya terdiri dari pemain berkebangsaan Spanyol, sekaligus menjadi pertama
kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa.[15] Tim ini kemudian dikenal lewat
julukan “Ye-ye”. Nama “Ye-ye” berasal dari “Yeah, yeah, yeah” chorus dalam lagu
The Beatles berjudul “She Loves You” setelah empat anggota tim berpose untuk
harian Diario Marca mengenakan wig khas The Beatles. Generasi “Ye-ye” juga
berhasil menjadi juara kedua Piala Champions pada tahun 1962 dan 1964.[15]
Pada 1970-an,
Real Madrid memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali disertai 3 kali juara
Piala Spanyol.[16] Madrid kemudian bermain pada final Piala Winners UEFA pertamanya
pada tahun 1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari klub Inggris, Chelsea.[17] Pada
tanggal 2 Juli 1978, presiden klub Santiago Bernabéu meninggal ketika Piala
Dunia FIFA sedang berlangsung di Argentina. FIFA kemudian menetapkan tiga hari
berkabung untuk menghormati dirinya selama turnamen berlangsung.[18] Tahun
berikutnya, klub mengadakan Kejuaraan Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk
penghormatan pada mantan presidennya tersebut.
[sunting] Naik
turun, generasi Quinta del Buitre, dan Piala Eropa ketujuh (1980—2000)
Pada awal
1980-an, Real Madrid seperti kehilangan cengkeramannya di La Liga dan mereka
membutuhkan waktu beberapa tahun untuk bisa kembali lagi menuju ke atas melalui
bantuan beberapa bintang baru. Keberhasilan para bintang baru tersebut kemudian
disebut oleh jurnalis olahraga Spanyol sebagai era generasi La Quinta del
Buitre (“Lima Burung Nazar”), yang berasal dari nama el buitre (“burung
nazar”), julukan yang diberikan kepada salah satu pemain Madrid saat itu,
Emilio Butragueño. Anggota lainnya adalah Manuel Sanchís, Rafael Martín
Vázquez, Miguel Pardeza, dan Míchel. Dengan La Quinta del Buitre (kemudian
berkurang menjadi empat anggota ketika Miguel Pardeza meninggalkan klub dan
pindah ke Real Zaragoza pada 1986) dan pemain terkenal seperti penjaga gawang
Francisco Buyo, bek kanan Miguel Porlán Chendo, dan penyerang Meksiko Hugo
Sanchez, Real Madrid berhasil bangkit dan memiliki kekuatan terbaik di daratan
Spanyol dan Eropa pada paruh kedua tahun 1980-an. Hasilnya juga cukup
signifikan: mereka berhasil memenangkan dua Piala UEFA, lima gelar Liga Spanyol
berturut-turut, satu Piala Spanyol, dan tiga Piala Super Spanyol. Pada awal
1990-an, La Quinta del Buitre resmi berpisah setelah Rafael Martín Vázquez,
Emilio Butragueno, dan Míchel meninggalkan klub.
Pada tahun 1996,
Presiden Lorenzo Sanz menunjuk Fabio Capello sebagai pelatih. Meskipun masa
jabatannya hanya berlangsung satu musim, Real Madrid berhasil menjadi juara La
Liga lewat kontribusi Roberto Carlos, Predrag Mijatović, Davor Šuker, dan
Clarence Seedorf yang membantu para pemain lokal seperti Raul Gonzalez,
Fernando Hierro, Iván Zamorano, dan Fernando Redondo. Real Madrid kemudian
menambah amunisi dengan kedatangan Fernando Morientes pada tahun 1997.
Penantian mereka selama 32 tahun untuk bisa berjaya lagi di Eropa akhirnya
berakhir pada tahun 1998 di bawah manajer Jupp Heynckes saat berhasil lolos ke
Final Liga Champions UEFA dan mengalahkan Juventus dengan skor 1–0 berkat gol
dari Predrag Mijatović.
[sunting] Era
saat ini (2000—sekarang)
Para pemain Real
Madrid di tahun 2007.
Beberapa bulan
usai meraih gelar Eropa kedelapannya, Real Madrid memilih presiden yang baru
pada Juli 2000 dan yang terpilih adalah pengusaha Spanyol, Florentino
Pérez.[19] Dalam kampanyenya ia berjanji untuk menghapus utang klub dan
memodernisasi fasilitas klub. Namun janji utamanya yang mendorong Pérez kepada
kemenangan saat pemilihan adalah pembelian Luís Figo dari seteru abadi Madrid,
yaitu Barcelona.[20] Tahun berikutnya, klub membangun kamp pelatihan yang baru
dan menggunakan uang yang mereka dapat dari tahun sebelumnya untuk memulai
perekrutan pemain bintang—yang oleh jurnalis Spanyol disebut sebagai “Los
Galácticos”—dengan mengontrak pemain-pemain seperti Zinédine Zidane, Ronaldo,
Luís Figo, Roberto Carlos, Raúl González, dan David Beckham. Sempat menjadi
perdebatan ketika pemain-pemain yang dibeli oleh Perez gagal menunjang prestasi
klub, namun berhasil tertutupi oleh gelar Liga Champions kesembilan Madrid pada
tahun 2002 yang disusul gelar Piala Interkontinental pada tahun yang sama dan
diakhiri gelar La Liga pada tahun 2003. Namun sejak 2003 sampai 2006, sekalipun
diisi barisan pemain bintang, klub gagal meraih satupun piala.[21]
Ramón Calderón
kemudian terpilih sebagai presiden klub pada 2 Juli 2006 dan kemudian ia
mengangkat Fabio Capello sebagai pelatih baru dan Predrag Mijatović sebagai
direktur sepak bola yang baru. Real Madrid memenangkan gelar La Liga pada tahun
2007 untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Tetapi hanya beberapa saat usai
memenangi gelar tersebut, Capello langsung dipecat.[22] Pada musim 2007—2008,
Real Madrid memenangkan liga domestik ke-31 kalinya di bawah asuhan pelatih
Jerman, Bernd Schuster.[23] Pada tanggal 1 Juni 2009, Florentino Pérez kembali
menjadi presiden Real Madrid dan bertahan sampai saat ini.[24][25] Pérez
melanjutkan tradisinya mengontrak pemain bintang dengan membeli Kaká dari AC
Milan[26] dan kemudian membeli Cristiano Ronaldo dari Manchester United yang
memecahkan rekor transfer dengan harga 80 juta pound sterling.
[sunting]
Serba-serbi
[sunting] Lambang
dan kostum
Lambang Real
Madrid dari masa ke masa.
Lambang klub
pertama Real Madrid adalah desain sederhana dengan sebuah jalinan dekoratif dan
tiga huruf kapital yang dituliskan sebagai “MCF” yang merupakan singkatan dari
Madrid Club de Futbol yang dibalut warna biru gelap dalam kostum warna putih.
Perubahan pertama lambang klub terjadi pada tahun 1908, ketika mereka
mengadopsi bentuk yang lebih ramping dan penempatan huruf inisial klub di dalam
lingkaran.[27] Perubahan berikutnya dari logo kemudian tidak terjadi sampai
Pedro Parages menjadi presiden klub pada tahun 1920. Pada saat itu, Raja
Alfonso XIII memberikan nama tambahan bagi Madrid, yaitu “Real” yang
diterjemahkan secara bebas sebagai “Kerajaan” yang kemudian membuat klub
dikenal dengan nama “Real Madrid”.[28] Sebagai perubahannya, mahkota simbol
kerajaan dari Alfonso ditambahkan ke bagian atas logo dan kemudian menjadi gaya
tersendiri dari klub Real Madrid Club de Futbol.[27] Seiring pembubaran monarki
pada tahun 1931, semua simbol-simbol kerajaan (mahkota di bagian atas logo dan
kata-kata Real) dihilangkan. Mahkota kemudian digantikan oleh strip murbei
gelap yang mencirikan Region Castile.[9] Pada tahun 1941—dua tahun setelah
berakhirnya Perang Saudara Spanyol—simbol dan tulisan “Corona Real” atau “Royal
Crown” yang sempat dihilangkan, dipulihkan dan dipadukan dengan garis murbei
Castile.[11] Selain itu di bagian atas logo juga dibuat penuh warna, dengan
warna emas yang paling signifikan, dan klub ini kembali disebut Real Madrid
Club de Futbol.[27] Modifikasi terbaru di bagian atas logo terjadi pada tahun
2001 ketika klub ingin lebih menonjolan citra untuk abad ke-21 dengan
menstandarkan bagian atas logonya. Salah satu modifikasi yang dilakukan adalah
mengubah garis murbei biru tua dengan warna biru yang agak cerah.[27]
Warna tradisional
kostum Real Madrid untuk pertandingan kandang adalah putih, meskipun awalnya
mengadopsi garis miring biru di kaus mereka (desain itu disimpan di logo klub),
tetapi sekarang ini desain tersebut tidak dipakai lagi. Kaus kaki pertama yang
dipakai berwarna biru gelap.[8][29] Kaus bergaris biru kemudian digantikan oleh
kaus polos berwarna putih yang mengadopsi model dari klub Corinthian F.C. pada
tahun 1902.[30] Pada tahun yang sama, kaus kaki biru diganti dengan warna
hitam. Pada awal 1940-an, manajemen tim mengganti model kostum mereka dengan
menambahkan kancing pada kaus mereka dan penempatan logo klub di sebelah kiri
yang bertahan sampai saat ini. Pada 23 November 1947, dalam pertandingan
melawan Atletico Madrid di Stadion Metropolitan, Real Madrid menjadi tim
Spanyol pertama yang mengenakan kaus bernomor.[11] Sementara, warna tradisional
kostum Real Madrid untuk pertandingan tandang adalah hitam atau terkadang ungu.
Perlengkapan klub
saat ini diproduksi oleh Adidas yang kontraknya dimulai sejak tahun
1998.[31][32] Kaus pertama Real Madrid disponsori oleh Zanussi, yang disepakati
untuk musim 1982—1983, 1983—1984, dan 1984—1985. Setelah itu, Real Madrid
disponsori oleh Parmalat dan Otaysa, sebelum kontrak jangka panjang dijalin
bersama Teka pada tahun 1992.[33][34] Pada tahun 2001, Real Madrid mengakhiri
kontrak mereka dengan Teka dan untuk satu musim digunakan logo Realmadrid.com
untuk mempromosikan situs web resmi klub. Kemudian, pada tahun 2002, mereka
megadakan kesepakatan yang ditandatangani dengan Siemens Mobile dan pada tahun
2006, logo BenQ Siemens muncul di kaus klub.[35] Sponsor di kaus klub Real
Madrid saat ini adalah bwin.com menyusul masalah keuangan yang dialami BenQ
Siemens.[36][37]
Periode Pemasok
kostum Sponsor di kaus
1980—1982 Adidas
Tidak ada
1982—1985 Zanussi
1985—1989 Hummel
Parmalat
1989—1991 Reny
Picot
1991—1992 Otaysa
1992—1994 Teka
1994—1998 Kelme
1998—2001 Adidas
2001—2002 Tidak
ada
2002—2005 Siemens
mobile
2005—2006 Siemens
2006—2007 BenQ
Siemens
2007—kini bwin.com
Stadion
Stadion Santiago
Bernabéu
Stadion Santiago
Bernabéu
UEFA Nuvola apps
mozilla.pngNuvola apps mozilla.pngNuvola apps mozilla.pngNuvola apps
mozilla.pngNuvola apps mozilla.png
Nama lama Stadion
Chamartín (1947—1955)
Lokasi Avenida de
Concha Espina 1, E28036,
Madrid, Spanyol
Mulai pembangunan
27 Oktober 1944 (1944-10-27)
Dibuka 14
Desember 1947 (1947-12-14)
Direnovasi 1982,
2001
Diperbesar 1953,
1992, 1994, 2011
Pemilik Real
Madrid
Permukaan Desso
GrassMaster
Biaya pembuatan
288.342.653 Peseta
(€ 1.732.943)
Arsitek Manuel
Muñoz Monasterio, Luis Alemany Soler; Antonio Lamela (perluasan)
Kapasitas 81.254
(stadion), 4.200 (suite)
Rekor kehadiran
120.000 orang
(Real
Madrid–Fiorentina, 30 Mei 1957)
Ukuran lapangan
105 m × 68 m
Pemakai
Real Madrid
(1947—kini)
Spanyol
(1947—kini)
Setelah pindah
kandang ke Campo de O’Donnell pada tahun 1912—yang kemudian bertahan untuk
sebelas tahun—[6] klub kemudian pindah kandang ke Campo de Ciudad Lineal selama
setahun. Campo de Ciudad Lineal merupakan sebuah tanah kecil dengan kapasitas
8.000 penonton. Setelah itu, Real Madrid pindah kandang ke Stadion Chamartín
yang diresmikan pada tanggal 17 Mei 1923 dengan pertandingan melawan Newcastle
United.[38] Pada stadion yang memiliki kapasitas 22.500 penonton ini, Real
Madrid merayakan gelar Liga Spanyol-nya yang pertama.[8] Setelah beberapa
keberhasilan dan seiring terpilihnya Santiago Bernabéu Yeste sebagai presiden
klub, ia kemudian memutuskan bahwa Stadion Chamartín tidak cukup besar untuk
ambisi klub sebesar Madrid. Ia kemudian membangun sebuah stadion baru yang
kemudian diresmikan pada tanggal 14 Desember 1947.[11][39] Stadion tersebut
adalah Stadion Santiago Bernabéu yang dipakai sampai saat ini, meskipun stadion
ini tidak memakai nama tersebut sampai tahun 1955.[12] Pertandingan pertama
yang diadakan di Bernabéu dimainkan antara Real Madrid dan klub Portugal C.F.
Os Belenenses, dan dimenangkan oleh Real Madrid dengan skor akhir 3–1, dan gol
pertama dicetak oleh Sabino Barinaga Alberdi.[11]
Kapasitas stadion
kemudian berubah pada 1953, seiring renovasi yang dilakukan, sehingga membuat
kapasitas penonton memuncak menjadi 120.000 penonton.[40][41] Sejak itu
beberapa modernisasi dilakukan pada stadion, salah satunya meniadakan tempat
menonton berdiri pada 1998–1999 seiring peraturan UEFA.[40] Perubahan terakhir
dilakukan pada tahun 2003, yaitu peningkatan sekitar lima ribu kursi sehingga
kapasitas stadion menjadi 81.254. Sebuah rencana untuk menambahkan atap yang
dapat dibuka juga telah diumumkan kepada publik.[42]
Stadion Bernabéu
telah menyelenggarakan beberapa pertandingan kelas dunia, di antaranya Final
Piala Negara Eropa 1964, Final Piala Dunia FIFA 1982, serta Final Piala
Eropa/Liga Champions UEFA tahun 1957, 1969, 1980, dan 2010.[43] Stadion ini
juga memiliki jaringan transportasi sendiri, yaitu sebuah stasiun metro yang
juga dinamai Santiago Bernabéu.[44] Pada tanggal 14 November 2007, Stadion
Bernabéu mendapatkan status sebagai Stadion Elite UEFA.[45]
Pada tanggal 9
Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stéfano diresmikan di Madrid di mana Real Madrid kini
biasa berlatih. Pertandingan perdana yang dimainkan di sana adalah antara Real
Madrid dan Stade de Reims, sebuah pertandingan ulangan dari Final Piala Eropa
1956. Real Madrid memenangkan pertandingan dengan skor 6–1 dengan gol dari
Sergio Ramos, Antonio Cassano (2), Roberto Soldado (2), dan José Manuel Jurado.
Tempat ini sekarang merupakan bagian dari Ciudad Real Madrid, fasilitas
pelatihan baru klub yang berlokasi di luar Madrid, tepatnya di Valdebebas.
Stadion ini menampung 5.000 orang, dan menjadi kandang dari klub Real Madrid
Castilla. Nama stadion ini diambil dari mantan bintang Real Madrid, Alfredo Di
Stéfano.[46]
Pendukung
Hampir pada
setiap musimnya, penonton yang datang memenuhi Stadion Santiago Bernabéu
mayoritas diisi oleh para pemegang tiket langganan yang jumlah totalnya sekitar
68.670 orang.[47] Untuk menjadi pemegang tiket langganan per musim ini, para
calon harus bergabung ke pendukung klub resmi atau biasa disebut socio. Saat
ini sekurang-kurangnya ada 1.800 kelompok pendukung resmi klub yang tersebar,
baik di Spanyol atau di Dunia. Jumlah rata-rata penonton di stadion setiap kali
Real Madrid bertanding kandang sekitar 65.000 orang. Pencapaian terbaik diraih
pada musim 2004—05, saat jumlah rata-rata penonton yang hadir mencapai 71.900 orang.
Namun, rekor ini kalah dari Barcelona yang memiliki rata-rata mencapai 76.000
orang.
Pendukung garis
keras Real Madrid disebut Ultras Sur yang termasuk penggemar sayap kanan.
Kelompok penggemar ini memiliki aliansi kemitraan yang dekat dengan kelompok
pendukung S.S. Lazio yang disebut Irriducibili. Dalam beberapa kesempatan,
sering kali terdapat sejumlah ucapan rasis dari kelompok pendukung ini kepada
pihak pemain dari tim lawan yang kemudian membuat UEFA sempat melakukan
investigasi untuk menyelidiki kasus ini.[48][49]
Rivalitas
El Clásico
El Clásico yang
terjadi pada musim 2008—2009.
Dalam sebuah liga
nasional di suatu negara, sering terdapat persaingan sengit antara dua tim
terkuat, dan ini terutama terjadi di La Liga, di mana pertandingan antara Real
Madrid dan Barcelona dikenal sebagai “Pertemuan Klasik” (El Clásico). Sejak
awal kompetisi nasional dimulai, kedua klub sering dipandang sebagai
pencerminan/wakil dari dua daerah berbeda di Spanyol: Catalunya dan Castilla,
serta dari dua kota. Persaingan ini mencerminkan berbagai hal, termasuk
ketegangan politik dan budaya antara Catalunya dan Castilla yang merupakan
gambaran umum dari Perang Saudara Spanyol.[50]
Selama era
kediktatoran Miguel Primo de Rivera dan terutama Francisco Franco (1939—1975),
semua budaya regional ditekan. Semua bahasa daerah yang dipakai di wilayah
Spanyol, kecuali bahasa Spanyol (Castilla), secara resmi dilarang.[51][52]
Simbolisasi keinginan rakyat untuk kebebasan Catalunya membuat Barcelona
menjadi “lebih dari sekadar klub sepak bola” (més que un club) untuk masyarakat
Catalan. Menurut Manuel Vázquez Montalbán, cara terbaik untuk orang Catalan
untuk menunjukkan identitas mereka adalah dengan bergabung dengan Barcelona.
Hal ini lebih kecil risikonya daripada bergabung dengan gerakan anti-Franco,
dan memungkinkan mereka untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka.[53]
Di sisi lain,
Real Madrid secara luas dilihat sebagai perwujudan dari sentralisme berdaulat
dan rezim fasis di tingkat manajemen dan di bawahnya. Santiago Bernabeu yang
menjadi presiden klub merupakan seorang pejuang untuk los nacionales.[54][55]
Namun, selama Perang Saudara Spanyol, anggota kedua klub seperti Josep Sunyol
(Barcelona) dan Rafael Sánchez Guerra (Real Madrid) menyerah di tangan para
pendukung Franco.
Selama tahun
1950, persaingan tersebut memburuk saat ada kontroversi seputar transfer
Alfredo Di Stéfano, yang akhirnya bermain untuk Real Madrid dan merupakan kunci
kesuksesan mereka berikutnya.[56] Pada era 1960-an, kedua klub kemudian bertemu
pada Piala Champions lebih dari dua kali[57] dan pada tahun 2002, pertemuan
antara klub Eropa dijuluki sebagai “Pertandingan Abad Ini” oleh media Spanyol,
dan disaksikan oleh lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia.[58]
[sunting] El
Derbi madrileño
!Artikel utama
untuk bagian ini adalah: El Derbi madrileño
Pendukung Real
Madrid dalam El Derbi madrileño tahun 2006 di Stadion Santiago Bernabéu.
Klub tetangga
terdekat dari Real Madrid adalah Atletico Madrid yang juga membuat persaingan
ketat antara penggemar kedua tim sepak bola dari ibu kota Madrid tersebut.
Meskipun Atlético awalnya didirikan oleh tiga mahasiswa Basque pada tahun 1903,
mereka kemudian berhasil mendapatkan kekuatan baru pada 1904, seiring
bergabungnya para mantan pemain Real Madrid. Ketegangan lebih lanjut datang
karena pendukung Real Madrid lebih banyak dari kelas menengah, sementara
pendukung Atletico lebih banyak dari kelas buruh dan pekerja. Kedua klub ini
kemudian bertemu untuk pertama kalinya pada 21 Februari 1929 dalam pertandingan
ketiga La Liga dalam musim tersebut. Pertandingan ini sekaligus juga menandai
pertandingan derbi pertama antara dua tim ini. Pada pertandingan tersebut Real
Madrid berhasil menang dengan skor 2–1.[8] Dalam beberapa kesempatan
selanjutnya, mereka kembali bertemu dalam ajang lain, salah satunya dalam
semifinal Piala Champions tahun 1959, di mana Real yang memenangkan
pertandingan pertama dengan skor 2–1 di Santiago Bernabéu dan dibalas
kemenangan 1–0 Atletico di Metropolitano yang membuat pertandingan harus diulang.
Dalam pertandingan ulangan itulah, Real Madrid berhasil menang dengan skor 2–1.
Atletico kemudian berhasil melakukan balas dendam dengan dua kali mengalahkan
Real Madrid dalam Copa del Generalísimo tahun 1960 dan 1961 saat dilatih oleh
mantan pelatih Real Madrid, José Villalonga Llorente. Real Madrid telah
memenangkan El Derbi madrileño sebanyak 75 kali.
Antara 1961 dan
1989, ketika Real Madrid mendominasi La Liga, hanya Atletico yang mampu mencuri
kesempatan juara pada saat Real lengah. Mereka berhasil memenangkan gelar La
Liga pada tahun 1966, 1970, 1973, dan 1977. Pada tahun 1965, Atletico menjadi
tim pertama yang mengalahkan Real di Bernabéu dalam kurun waktu delapan tahun.
Catatan Real Madrid melawan Atletico pada masa sekarang sangat menguntungkan bagi
kubu Real Madrid.[59] Kemenangan mengesankan dalam derbi ini terjadi pada musim
2002—03, ketika Real Madrid merebut gelar La Liga setelah menang dengan skor
0–4 atas Atletico di Stadion Vicente Calderón.[60]
[sunting] Pemain
!Artikel utama
untuk bagian ini adalah: Daftar pemain Real Madrid C.F.
Untuk daftar
seluruh mantan pemain dan pemain saat ini dengan sebuah artikel Wikipedia,
lihat Kategori:Pemain Real Madrid.
Tim-tim Spanyol
dibatasi untuk memiliki tiga pemain tanpa kewarganegaraan Uni Eropa. Skuat
berikut hanya memasukkan kewarganegaraan utama dari setiap pemain; beberapa
pemain non-Eropa dalam skuat memiliki kewarganegaraan ganda dengan sebuah
negara anggota Uni Eropa. Juga, para pemain dari negara-negara anggota
ACP—negara-negara di Afrika, Karibia, dan Pasifik yang menandatangani
Persetujuan Cotonou—tidak dihitung untuk kuota non-Uni Eropa berdasarkan Hukum
Kolplak.
Skuat utama
Per 4 Agustus
2011.[61]
Catatan: Bendera
menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja
mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No. Pos. Nama
1 Bendera Spanyol
GK Iker Casillas Kapten
2 Bendera
Portugal DF Ricardo Carvalho
3 Bendera
Portugal DF Pepe
4 Bendera Spanyol
DF Sergio Ramos (wakil kapten)
5 Bendera Turki
MF Nuri Şahin
6 Bendera Jerman
MF Sami Khedira
7 Bendera
Portugal FW Cristiano Ronaldo
8 Bendera Brasil
MF Kaká
9 Bendera
Perancis FW Karim Benzema
10 Bendera Jerman
MF Mesut Özil
11 Bendera
Spanyol MF Esteban Granero
12 Bendera Brasil
DF Marcelo (wakil kapten)
No. Pos. Nama
13 Bendera
Spanyol GK Antonio Adán
14 Bendera
Spanyol MF Xabi Alonso
15 Bendera
Portugal DF Fábio Coentrão
16 Bendera Turki
MF Hamit Altıntop
17 Bendera
Spanyol DF Álvaro Arbeloa
18 Bendera
Spanyol DF Raúl Albiol
19 Bendera
Perancis DF Raphaël Varane
20 Bendera
Argentina FW Gonzalo Higuaín
21 Bendera
Spanyol MF José Callejón
22 Bendera
Argentina MF Ángel di María
24 Bendera
Perancis MF Lassana Diarra
[sunting] Pemain
tambahan
Pemain tambahan
berikut didaftarakan hanya untuk Liga Champions UEFA.
Per 2 September
2011.[62]
Catatan: Bendera
menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja
mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No. Pos. Nama
23 Bendera
Portugal DF Pedro Mendes
25 Bendera
Spanyol GK Tomás
26 Bendera
Spanyol FW Álvaro Morata
27 Bendera
Spanyol DF Nacho
28 Bendera
Spanyol FW Jesé
29 Bendera
Spanyol FW Joselu
No. Pos. Nama
30 Bendera
Spanyol MF Álex Fernández
31 Bendera
Spanyol GK Fernando Pacheco
32 Bendera
Spanyol DF Dani Carvajal
33 Bendera
Spanyol FW Óscar Plano
34 Bendera Rusia
MF Denis
36 Bendera
Spanyol MF Lucas Vázquez
[sunting]
Dipinjamkan
Catatan: Bendera
menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja
mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No. Pos. Nama
— Bendera Spanyol
MF Sergio Canales (ke Valencia)
— Bendera Belanda
MF Royston Drenthe (ke Everton)
— Bendera
Argentina MF Fernando Gago (ke Roma)
No. Pos. Nama
— Bendera Spanyol
DF David Mateos (ke Zaragoza)
— Bendera Spanyol
MF Pedro León (ke Getafe)
[sunting] Manajemen
tim
[sunting] Staf
kepelatihan dan teknis
José Mourinho,
pelatih klub saat ini.
Per 4 Agustus
2011.[61]
Posisi Nama
Pelatih kepala
Bendera Portugal José Mourinho
Asisten pelatih
Bendera Spanyol Aitor Karanka
Pelatih kebugaran
Bendera Portugal Rui Faria
Pelatih kiper
Bendera Portugal Silvino Louro
Asisten teknis
Bendera Portugal José Morais
Delegasi
pertandingan Bendera Spanyol Chendo
[sunting] Staf
manajerial
Florentino Pérez,
presiden klub saat ini.
Posisi Nama
Presiden
Florentino Pérez
Presiden
kehormatan Alfredo Di Stéfano
Wakil presiden 1
Fernando Fernández Tapias
Wakil presiden 2
Eduardo Fernández de Blas
Sekretaris umum
Enrique Sánchez González
Direktur umum
José Ángel Sánchez
Direktur
kepresidenan Manuel Redondo
Direktur sosial
José Luis Sánchez
[sunting] Prestasi
Real Madrid
merupakan klub tersukses dalam sejarah sepak bola Spanyol menurut jumlah gelar
juara yang telah mereka dapatkan,[63] dengan memenangi 31 kali gelar juara La
Liga dan 9 kali juara Piala Champions/Liga Champions UEFA. Klub ini juga
menerima penghargaan Klub Terbaik Abad ke-20 menurut FIFA pada 23 Desember
2000.[64] Selain itu, Madrid juga berhasil menerima FIFA Order of Merit pada
tahun 2004.[65] Sebagai juara 9 kali Liga Champions, Real Madrid diperkenankan
untuk mengenakan lencana kehormatan (badge of honours) pada kaus mereka ketika
mereka bertanding pada pertandingan Liga Champions.[14]
[sunting] Gelar
domestik
* Liga trophy
(adjusted).png La Liga[66]
Juara (31):
1931–32, 1932–33, 1953–54, 1954–55, 1956–57, 1957–58, 1960–61, 1961–62,
1962–63, 1963–64, 1964–65, 1966–67, 1967–68, 1968–69, 1971–72, 1974–75,
1975–76, 1977–78, 1978–79, 1979–80, 1985–86, 1986–87, 1987–88, 1988–89,
1989–90, 1994–95, 1996–97, 2000–01, 2002–03, 2006–07, 2007–08
Peringkat kedua
(20): 1929, 1933–34, 1934–35, 1935–36, 1941–42, 1944–45, 1958–59, 1959–60,
1965–66, 1980–81, 1982–83, 1983–84, 1991–92, 1992–93, 1998–99, 2004–05,
2005–06, 2008–09, 2009–10, 2010–11
* Coppadelre.png
Copa del Rey[67]
Juara (18): 1905,
1906, 1907, 1908, 1917, 1934, 1936, 1946, 1947, 1962, 1970, 1973–74, 1974–75,
1980, 1981–82, 1988–89, 1992–93, 2010–11
Juara kedua (19):
1903, 1916, 1918, 1924, 1929, 1930, 1933, 1940, 1943, 1958, 1960, 1961, 1968,
1978–79, 1982–83, 1989–90, 1991–92, 2001–02, 2003–04
* RFEF –
Supercopa de España.svg Piala Super Spanyol[68]
Juara (8): 1988,
1989*, 1990, 1993, 1997, 2001, 2003, 2008
Juara kedua (4):
1982, 1995, 2007, 2011
(* Memenangi Copa
del Rey dan La Liga)
* Copa Eva Duarte
(pendahulu Piala Super Spanyol)[69]
Juara (1): 1947
* Copa de la
Liga[70]
Juara (1): 1985
Juara kedua (1):
1983
[sunting] Gelar
Eropa
*
Coppacampionivecchia.png Piala Champions/Liga Champions Eropa[71]
Juara (9):
1955–56*, 1956–57, 1957–58, 1958–59, 1959–60, 1965–66, 1997–98, 1999–2000,
2001–02
Juara kedua (3):
1961–62, 1963–64, 1980–81
(* Juara untuk
kali pertama dalam sejarah)
* Piala UEFA/Liga
Eropa UEFA[72]
Juara (2):
1984–85, 1985–86
* Coppacoppe.png
Piala Winners UEFA[73]
Juara kedua (2):
1970–71, 1982–83
* Piala Super
UEFA[74]
Juara (1): 2002
Juara kedua (2):
1998, 2000
[sunting] Gelar
dunia
* FIFA Club World
Cup.svg Piala Interkontinental (pendahulu Piala Dunia Antarklub FIFA)[75]
Juara (3): 1960,
1998, 2002
Juara kedua (2):
1966, 2000
[sunting] Real
Madrid dalam bisnis
Cristiano
Ronaldo, salah satu aset termahal yang dimiliki Real Madrid.
Di bawah
kepemimpinan pertama presiden Florentino Pérez (2000—2006), Real Madrid
berkembang dan memulai ambisi untuk menjadi sebuah klub sepak bola terkaya di
dunia sepak bola profesional.[76] Klub kemudian menjual tempat pelatihan mereka
di kota Madrid pada tahun 2001 kepada empat perusahaan, yaitu: Repsol YPF,
Mutua Automovilística de Madrid, Sacyr Vallehermoso dan OHL. Penjualan tersebut
terbilang berhasil dan keuangan klub menjadi sehat seiring habisnya utang yang
membebani mereka selama ini dan sekaligus pula membuka jalan untuk membeli
pemain-pemain kelas dunia yang paling mahal seperti Zinedine Zidane, Luís Figo,
Ronaldo dan David Beckham. Kota Madrid sebelumnya sempat merencanakan
merelokasi tempat latihan klub yang kemudian membuat nilai jual tanah milik
klub menjadi tinggi.[21] Komisi Uni Eropa kemudian mengadakan penyelidikan
kepada pemerintah kota Madrid terkait subsidi kepada negara yang harusnya ada
dari bisnis jual beli ini.[77]
Penjualan tanah
bangunan kamp pelatihan untuk membersihkan utang Real Madrid sebesar 270 miliar
Euro dan memungkinkan klub untuk memulai belanja pemain mahal sebelumnya belum
pernah terjadi dalam sejarah Real. Selain itu keuntungan dari penjualan
tersebut kemudian digunakan untuk membuat sebuah kamp pelatihan baru yang
letaknya ada di pinggir kota.[78] Walaupun kebijakan Pérez yang menghasilkan
kesuksesan keuangan meningkat dari eksploitasi pemasaran klub yang tinggi di
seluruh dunia, terutama di Asia, namun ia kerap kali dikritik karena terlalu
fokus pada pemasaran tim yang akhirnya berujung pada buruknya prestasi tim.
Pada September
2007, Real Madrid dianggap sebagai klub paling berharga dalam sepak bola Eropa
oleh BBDO.[79] Pada tahun 2008, Real kemudian menjadi klub paling berharga
kedua di sepak bola, dengan nilai 951 juta Euro (640 juta pound sterling / 1,2
miliar dollar),[80] hanya kalah tipis dari Manchester United, yang bernilai 1,3
miliar Euro (900 juta pound sterling).[81] Pada tahun 2010, Real Madrid
memiliki omset tertinggi dalam bisnis sepak bola di seluruh dunia.[82] Pada
bulan September 2009, manajemen Real Madrid mengumumkan rencana untuk membuka
taman publik yang akan diluncurkan di 2013.[83]
Sebuah studi di
Universitas Harvard menyimpulkan bahwa Real Madrid “adalah salah satu dari 20
merek yang paling penting dan satu-satunya di mana eksekutif perusahaan bersama
para pemain terkenal. Kami memiliki beberapa tokoh yang spektakuler dalam hal
untuk mendukung seluruh dunia klub. Ada adalah 287 juta orang di seluruh dunia
yang diperkirakan menjadi penggemar Real Madrid.”[84]
Pada tahun 2010,
penilaian Forbes menempatkan Real Madrid berada di posisi kedua klub terkaya
sekitar 992 juta Euro (1.323 juta dollar AS), masih dibawah setelah Manchester
United, berdasarkan angka dari musim 2008-09.[85][86] Menurut Deloitte, Real
Madrid memiliki pendapatan tercatat sebesar 401 juta Euro pada periode yang
sama yang membuat mereka menduduki peringkat pertama.[87]
Bersama dengan FC
Barcelona, Athletic Bilbao, dan Osasuna, Real Madrid kini menjadi sebuah
perusahaan terdaftar. Berbeda dengan perusahaan terbatas (PT), seseorang tidak
mungkin untuk membeli saham klub tetapi hanya boleh menjadi anggota pemodal
saja.[88] Para anggota pemodal Real Madrid, disebut socios, membentuk sebuah
jaringan delegasi yang merupakan badan tertinggi klub.[89] Pada 2010 klub
memiliki 60.000 socios.[90] Pada akhir musim 2009-10, dewan direksi klub
menyatakan bahwa Real Madrid memiliki utang bersih sebesar 244,6 juta Euro atau
sekitar 82,1 juta lebih rendah dari tahun fiskal sebelumnya.
[sunting] Real
Madrid dalam budaya populer
Poster film Goal!
2: Living the Dream….
Real Madrid
adalah klub yang ditampilkan dalam edisi kedua dari Goal!, sebuah film trilogi
sepak bola tepatnya dalam film Goal! 2: Living the Dream… (2007). Film ini
menceritakan mantan bintang Newcastle United Santiago Munez saat ia pertama
kali dibina, dan kemudian ditandatangani oleh Real Madrid untuk musim 2005-06.
Pencipta film ingin menekankan pada perubahan dalam kehidupan Munez setelah
pindah ke Madrid. Produksi dilakukan dengan dukungan penuh dari UEFA, yang
memungkinkan kru film menggunakan banyak pemain kehidupan nyata dalam peran
cameo. Anggota skuad Real Madrid ditampilkan dalam film termasuk Iker Casillas,
Zinedine Zidane, David Beckham, Ronaldo, Roberto Carlos, Raul, Sergio Ramos,
Robinho, Thomas Gravesen, Michael Owen, Michel Salgado, Julio Baptista, Steve
McManaman, Jonathan Woodgate, dan Iván Helguera. Pemain-pemain non-Real Madrid
yang tampil sebagai penampilan cameo dalam film ini diantaranya Ronaldinho,
Thierry Henry, Lionel Messi, Samuel Eto’o, Andres Iniesta, Pablo Aimar, Fredrik
Ljungberg, Cesc Fabregas, Santiago Canizares dan lain-lain. Dalam film
tersebut, muncul juga Florentino Pérez dan Alfredo Di Stéfano yang ditampilkan
dalam pose gembira usai penandatanganan kontrak Munez.[91]
Real, The Movie
adalah sebuah film dokumenter yang menampilkan kegembiraan fans di seluruh
dunia untuk Real Madrid. Film ini diproduksi oleh klub dan disutradarai oleh
Borja Manso, dan berisi lima cerita penggemar dari lima benua berbeda tentang
kecintaan mereka kepada Real Madrid. Dalam film ini juga juga berisi cuplikan
nyata dari skuat Real saat itu, selama pelatihan di Ciudad Real Madrid, pertandingan,
dan wawancara. Walaupun film menyebutkan semua skuat namun alur utama ceritanya
lebih berfokus pada “Galacticos” seperti David Beckham, Zinedine Zidane, Raul,
Luis Figo, Ronaldo, Iker Casillas, dan Roberto Carlos. Film ini awalnya
diproduksi khusus untuk kawasan Spanyol, tetapi kemudian dipasarkan secara
global setelah melihat antusiasme pendukung Real Madrid diseluruh dunia.
Sebuah buku
berjudul White Storm: 100 years of Real Madrid ditulis oleh Phil Ball dan
menjadi buku sejarah Real Madrid yang pertama dalam bahasa Inggris. Buku ini
diterbitkan tahun 2002 dan isinya membahas tentang saat-saat paling sukses klub
selama seratus tahun pertama. Buku ini kemudian diterjemahkan kedalam berbagai
bahasa di dunia.
Trophy Real Madrid :
Susunan Pemain Real Madrid saat ini :